Rabu, 13 Juni 2012

(Resume) Bahasa Indonesia pert 10

Tema

• Tema dapat berarti “sesuatu yang telah diuraikan”

• Berasal dari bahasa Yunani : Thitenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”.

• Pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut:

– Sudut karangan yang telah selesai

– Sudut proses penyusunan sebuah karangan

• Dari sudut karangan yang telah selesai :

– Tema adalah amanat utama yang diampaikan oleh penulis melalui karangannya

• Dari sudut proses penyusunan karangan :

– Apa pokok pembicaraannya

– Apa tujuan/tesis yang akan dicapai?

– Tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik.

• Tema merupakan amanat yang akan disampaikan oleh penulis.

• Bisa berupa tema pendek dan tema panjang

• Tema pendek : berbentuk kata/frasa

Topik

• Topik: pokok pembicaraan/pokok permasalahan.

• Bersifat lebih khusus/konkret karena pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.

• Ciri-ciri topik:

– Bersifat umum dan belum terurai

– Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak

Judul

• Merupakan penjabaran/perincian dari topik

• Bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah

• Topik dapat menjadi judul karangan

• Syarat-syarat judul yang baik:

– Harus relevan/bertalian dengan tema

– Harus “provokatif”/menarik

– Harus singkat

Kerangka Karangan

• Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan

• Berfungsi untuk mengarahkan

• Dibentuk dengan menggunakan system tanda atau kode tertentu

• Macam kerangka karangan:

– Kerangka topik

– Kerangka kalimat

Kerangka Topik

• Terdiri atas kata, frasa, dan klausa

• Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap



Kerangka kalimat

• Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap

• Bersifat resmi

• Memerlukan tanda akhir titik

Pola Penyusunan Kerangka

Karangan

• Pola Alamiah : berdimensi ruang dan waktu

– Urutan ruang : pola penguraian yg menggambarkan keadaan suatu ruang

– Urutan waktu : berdasarkan urutan kejadian/kronologis

• Pola Logis

– Klimaks – antiklimaks

– Sebab – akibat

– Pemecahan masalah

– Umum – khusus

1. Pola Alamiah

Pertama disebut alamiah karena penyusunan unit-unit bab dan subbabnya memakai pendekatan alamiah yang esensial, yaitu ruang (tempat) dan waktu. Yang dimaksud dengan urutan ruang adalah pola penguraian yang menggambarkan keadaan suatu ruang : dari kiri ke kanan,dari atas ke bawah, dan seterusnya; sedangkan urutan waktu adalah penguraian berdasarkan urtan kejadian suatu peristiwa/rangkaian peristiwa secara kronologis.

a. Urutan Ruang

Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsika suatu tampat atau ruang,umpamanya kantor, gedung, stadion, lokasi/wilayah tertentu. Deskripsi suatu gedung dapat dimulai dari lantai dasar sampai kelantai tertinggi. Stadion/lapangan sepak bola dapat dideskripsikan dengan urutan timur-barat, utara-selatan. Berikut adalah contohnya:

Topik: Laporan Lokasi Banjir di Indonesia

I. Banjir di Pulau Jawa

A. Banjir di Jawa Barat

1. Daerah Ciamis

2. Daerah Garut

B. Banjir di Jawa Tengah

1. Daerah Semarang

2. Daerah Pekalongan

II. Banjir di….

b. Urutan Waktu

Urutan waktu yang dipakai untuk menarasikan (menceritakan) suatu peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa. Kerangka karangan tentang sejarah pastilah memakai urutan waktu. Agar tidak membosankan, urutan waktu dapat divariasikan dengan susunan terbaik, dari akhir peristiwa mundur ke awal peristiwa (flashback). Contoh:

Topik: Riwayat Hidup Rabindranath Tagore

1. Jati diri Rabindranath Tagore

2. Pendidikan Rabindranath Tagore

3. Karier Rabindranath Tagore

4. Akhir Hidup Rabindranath Tagor

Berdasarkan kerangka diatas dapat dibuatkan karangan singkat yang terdiri atas satu alinea; satu buku yang terdiri atas empat bab. Begitulah pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.

2. Pola Logis

Diatas telah disebutkan bahwa pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berfikir manusia. Cara berfikir ada beberapa macam dan pendekatannya berbeda-beda bergantung pada sudut pandangn dan tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis. Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimas, sebab-akibat, pemecahan masalah dan umum-khusus.

Contoh 1 (Urutan Klimaks)

Topik: Kejatuhan Soeharto

I. Praktik KKN Merajalela

II. Keresahan di Tengah Masyarakat

III. Kerusuhan Sosial Dimana-mana

IV. Tuntutan Reformasi Menggema

V. Kejatuhan Yang Tragis

Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)

Topik: Pemukiman Tanah Tinggi Terbakar

1. Kebakaran di Tanah Tinggi

2. Penyebab Kebakaran

3. Kerugian Yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah

4. Rencana Rehabilitas Fisik

Contoh 3 (Urutan Pemecahan Masalah)

Topik: Bahaya Ecstasy dan Upaya Mengatasinya

1. Apakah Ecstasy

2. Bahaya Ecstasy

Pengaruh Ecstasy Terhadap Syaraf Pemakainya

Pengaruh Ecstasy Terhadap Masyarakat

Gangguan Kesehatan Masyarakat

Gangguan Kriminalitas

3. Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy

4. Simpulan dan Saran

Contoh 4 (Urutan Umum-khusus)

Topik: Komunikasi Lisan

I. Komunikasi dan Bahasa

II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya

A. Kemampuan Kebahasaan

1. Olah Vokal

2. Volume dan Nada Suara

B. Kemampuan Akting

1. Mimik Muka

2. Gerakan Anggota Tubuh

III. Praktik Komunikasi Lisan…………

IV. ………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan