Sabtu, 07 April 2012

(Resume) Bahasa Indonesia pert 3

KALIMAT

- Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim, 1994).
- Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat, mempunyai
intonasi dan bermakna (Finoza, 2003).

Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah unsur sintaksis (jabatan kata/peran kata) yang terdiri dari:
- Subjek (S)
- Predikat (P)
- Objek (O)
- Pelengkap (Pel)
- Keterangan (Ket)

Subjek
• Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
• Subjek biasanya berisi Kata/frasa, klausa, frasa verbal.
• Dapat pula dikenali dengan cara memakai kata tanya siapa (yang), apa (yang) kepada Predikat.
• Jika jawaban tidak logis maka tidak ada Subyek
Contoh:
• Di sini melayani resep obat generik.
• Bagi siswa sekolah dilarang masuk.

Predikat
• Predikat menyatakan :
– keadaan yang dilakukan oleh S
– Sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S
– Jumlah sesuatu yang dimiliki S
• Bagian kalimat menghubungkan antar S dengan O dan K
• Dapat berupa kata/frasa berkelas verba, adjektifa, numeralia (kt. Bilangan), dan nomina (benda)
Contoh ;
– Ibu sedang tidur siang.
– Putrinya cantik jelita.
– Kota Tanggulangin dalam acaman lumpur.
– Lusi seorang penyanyi.

Objek
• Bagian kalimat yang melengkapi P.
• Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
– Nomina = buku
– Frasa Nomina = buku sejarah
– Klausa = buku sejarah pertempuran bangsa Melayu
• Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang memerlukan O
Contoh :
– Harmanto membuat …
– Sistem analisis merancang …
Membuat, merancang --> verba transitif --> P yang memerlukan O
• JikaP diisi oleh verba INTRANSITIF maka O tidak diperlukan.
• Sehingga kehadiran O dalam kalimat dikatakan Tidak Wajib Hadir.
Contoh:
– Nenek mandi.
– Ayah tidur.
– Tamunya pulang.
mandi, tidur, pulang --> tidak perlu O
• Obyek dapat menjadi Subyek bila dipasifkan
– Harmanto menulis buku ini
– Buku ini ditulis oleh Harmanto

Pelengkap
• Jika kalimat ada O maka biasanya Pel terletak setelah (di belakang) O.
• Pelengkap dapat pula diisi oleh frasa adjektiva dan frasa preposisional
– Frasa adjektiva = benar sekali, sudah tidak layak
– Frasa preposisional = di, ke, dari sampai, selama, sepanjang

Keterangan (Ket)
• Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya.
• Unsur Ket dapat berfungsi untuk menerangkan S, P, O, dan Pel.
• Dimanakah posisi keterangan itu?
Bisa di awal, tengah, dan akhir kalimat.

POLA KALIMAT DASAR
• Hanya merupakan acuan/patron untuk membuat berbagai tipe kalimat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan