Rabu, 13 Juni 2012

(Resume) Bahasa Indonesia pert 8

Alinea / Paragraf

* Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.

* Tetapi dimungkinkan juga alinea yang hanya satu kalimat.

* Berdasarkan fungsinya, struktur alinea diklasifikasikan dalam 2 macam :

1. Kalimat topik/kalimat pokok

2. Kalimat penjelas/pendukung

Ciri-ciri Kalimat Topik:

* Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;

* Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;

* Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;

* Dapat dibentuk tanpa bantuan kata Sambungan

Ciri-ciri Kalimat Penjelas

* Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti);

* Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelassetelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea;

* Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi;

* Isinya berupa rincian, keterangan, contoh serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topic



Persyaratan Paragraf / Alinea

* Perlu kesatuan = Kesatuan : membicarakan satu gagasan

* Perlu kepaduan = Kepaduan : seluruh kalimat saling terkait, mendukung gagasan tunggal

Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.



Kepaduan

* Kepaduan/Koherensi alinea akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus, lancar serta logis.

* Kepaduan dapat dilakukan dengan cara repetisi, kata ganti / frasa pengganti, serta kata sambung dan frasa penghubung



Jenis Alinea

* Menurut posisi kalimat topiknya:

– alinea deduktif

– alinea induktif

– alinea deduktif-induktif

– alinea penuh kalimat topic

* Menurut sifat isinya

– alinea persuasif

– alinea argumentatif

– alinea naratif

– alinea deskriptif

– alinea ekspositoris

* Menurut fungsinya dalam karangan

– alinea pembuka

– alinea pengembang

– alinea penutup

Alinea Deduktif

* Kalimat utama terletak di awal paragraf

* Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (urutan khusus ke umum)



Alinea Induktif

* Kalimat utama terletak di akhir paragraf

* Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (urutan umum ke khusus)

* Alinea Deduktif – Induktif :



Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea.

* Alinea Penuh Kalimat Topik :

– Bila seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat

tersebut menjadi kalimat topik.

– Sering dijumpai dalam uraian bersifat deskriptif dan naratif, terutama dalam karangan fiksi



Alinea Menurut sifat isinya

* Alinea persuasif,

– jika isi alinea mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Disampaikan dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan menarik sehingga pembaca terhanyut oleh siratan isinya.

* Alinea argumentatif,

– jika isi alinea berisi gagasan yang disertai dengan bukti/alasan tertentu, serta dijalin dengan proses penalaran yang kritis dan logis. Argumentasi dibuat untuk mempengaruhi atau meyakinkan pembaca/untuk menyatakan persetujuannya..

* Alinea naratif

– jika isi alinea menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita. Biasanya cerita disampaikan secara kronologis, dan ada tokoh yang menceritakan, baik manusia maupun bukan.

* Alinea deskriptif,

– jika isi alinea melukiskan atau menggambarkan sesuatu. Bersifat informatif. Susunan peristiwa tidak dianggap penting

* Alinea ekspositoris,

– Jika alinea dibuat untuk menerangkan suatu pokok persoalan yang dapat meperluas wawasan pembaca. Untuk mempertegas masalah yang disampaikan biasanya dilengkapi dengan gambar, data, dan statistik.



Alinea menurut fungsinya dalam karangan

* Alinea Pembuka

– Isi alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokokpembicaraan dalam karangan

– Difungsikan untuk:

# Menghantar pokok pembicaraan;

# Menarik minat dan perhatian pembaca;

# Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.

– Dapat memanfaatkan

# Kutipan, peribahasa, anekdot;

# Uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan;

# Suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang;

# Uraian tentang pengalaman pribadi;

# Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan

# Sebuah pertanyaan

Alinea menurut fungsinya dalam

karangan

* Alinea Pengembang

– Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka

– Difungsikan untuk:

#mengemukakan inti persoalan

#memberi ilustrasi atau contoh

#menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea berikutnya

#meringkas alinea sebelumnya

#mempersiapkan dasar atau landasan bagi Simpulan



* Alinea Penutup

– Berisi simpulan bagian karangan

– Dimaksudkan untuk mengakhiri karangan

– Tidak boleh terlalu panjang

– Harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti karangan

– Dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca
READ MORE - (Resume) Bahasa Indonesia pert 8

(Resume) Bahasa Indonesia pert 12&13

Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka

A. KUTIPAN

_ Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat khabar, jurnal, bentuk tulisan lainnya, serta dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato dan sebagainya.

_ Fungsi:

_ Landasan teori

_ Penguat pendapat penulis

_ Penjelasan suatu uraian

_ Bahan bukti untuk menunjang uraian

Ada 2 cara mengutip yaitu:

1. Kutipan langsung

2. Kutipan tidak langsung

1. Kutipan langsung

Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain seperti aslinya.

2. Kutipan tidak langsung

_ Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri

_ Dalam kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutarakan dengan gaya bahasa penulis.

_ Untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti dengan nama pengarang dan tahun



B. Catatan Kaki

1. Fungsi

Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.

2. Pemakaian

_ Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan

_ Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan

3. Penomoran

- Menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) di bagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts.

4. Penempatan

- Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.

- Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.



_ Ibid

_ Singkatan dari Ibidum = sama dengan diatas.

_ Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.

_ Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.

_ jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit.



_ op.cit

_ Singkatan dari opere citati = karya yang telah dikutip.

_ Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain. Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.

_ Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan

_ mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I, II, III, IV, ……….dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan di antara dua tanda kurung.



_ loc.cit

_ Singkatan dari loco citati = tempat yang telah dikutip.

_ dipergunakan kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain.

_ Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu

dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.



C. DAFTAR RUJUKAN/REFERENSI/ DAFTAR PUSTAKA

_Merupakan daftar acuan/daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya

_Merupakan bagian dari sikap ilmiah

_Memerlukan kecermatan & ketelitian



Format Vancouver

_ Menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi).

_ Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan

_ Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.



Format Harvard

_ Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan

berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam

naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf miring. Membuat daftar rujukan

_ Urutan penulisan rujukan adalah: nama pengarang, tahun, judul, kota terbit, penerbit.

_ Penulisan pengarang diawali nama keluarga

_ Urutan penulisan dipisahkan dengan separator dengan titik (.) atau koma (,).

_ Judul ditulis huruf miring (italic) atau garis bawah (underline)

_ Pada daftar rujukan, rujukan ditulis urut abjad nama pengarang

_ Jarak antar rujukan 2 spasi, sedang antar baris dalam 1 rujukan 1 spasi





D. Membuat tabel, grafik dan gambar



Tabel

_ Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok

_ Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri

_ Diberi identitas (nomor dan nama) di atas tabel

_ Nomor tabel ditulis dengan angka arab

_ Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya.

Grafik dan Gambar

_ Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok.

_ Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri.

_ Diberi identitas (nomor dan nama) di bawah grafik/gambar.

_ Nomor grafik/gambar ditulis dengan angka arab.

_ Jika grafik/gambar lebih dari satu halalaman, kepala grafik/gambar harus diulang pada halaman selanjutnya.
READ MORE - (Resume) Bahasa Indonesia pert 12&13

(Resume) Bahasa Indonesia pert 11

Penulisan Karangan Ilmiah

Macam Karangan

► Karangan non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku

Misal: anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama

► Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah

Misal: artikel, editorial, opini, reportase

► Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.

Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi

Karangan Ilmiah

►Karangan ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.

►Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan



Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah

►Penulis akan terlatih mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif.

►Penulis akan terlatih mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.

►Penulis akan dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisasikan fakta secara jelas dan sistematis.

►Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual

►Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.



Sikap Ilmiah

►Ingin tahu

►Kritis

►Terbuka

►Obyektif

►Menghargai orang lain

►Berani mempertahankan kebenaran

►Menjangkau ke depan

Ciri-ciri Karangan Ilmiah

►Menyajikan fakta obyektif

►Penulisan cermat

►Tidak mengejar keuntungan pribadi

►Sistematis

►Tidak emotif

►Selalu didukung oleh data

►Memuat kebenaran

►Tidak melebih-lebihkan sesuatu

Bahasa Tulis Ilmiah

►Merupakan gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah

►Ragam bahasa tulis

_ Kosa kata yang digunakan dipilih dengan cermat

_ Pembentukan kata dilakukan dengan sempurna

_ Dibentuk dengan struktur yang lengkap

_ Paragraf dikembangkan dengan satu dan padu

►Ragam bahasa Ilmiah

_ Cendikia

_ Lugas

_ Jelas

_ Formal

_ Bertolak dari gagasan

_ Obyektif

_ Konsisten

Cendikia

►Mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis.

►Ketepatan dan keseksamaan penggunaan kata



Proses Hasil

_ Pemaparan – paparan

_ Pembahasan- bahasan

Lugas

►Diungkapkan secara langsung

Jelas, Bertolak dari Gagasan, Formal

►Jelas: Tidak menggunakan kalimat yang bertele-tele

►Bertolak dari Gagasan: tidak melenceng

►Formal:

_ Adanya kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat)

_ Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan Benar



Obyektif, Konsisten

►Obyektif : Tidak emosional dan memihak

►Konsisten: penggunaan istilah dan penyebutan
READ MORE - (Resume) Bahasa Indonesia pert 11

(Resume) Bahasa Indonesia pert 10

Tema

• Tema dapat berarti “sesuatu yang telah diuraikan”

• Berasal dari bahasa Yunani : Thitenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”.

• Pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut:

– Sudut karangan yang telah selesai

– Sudut proses penyusunan sebuah karangan

• Dari sudut karangan yang telah selesai :

– Tema adalah amanat utama yang diampaikan oleh penulis melalui karangannya

• Dari sudut proses penyusunan karangan :

– Apa pokok pembicaraannya

– Apa tujuan/tesis yang akan dicapai?

– Tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik.

• Tema merupakan amanat yang akan disampaikan oleh penulis.

• Bisa berupa tema pendek dan tema panjang

• Tema pendek : berbentuk kata/frasa

Topik

• Topik: pokok pembicaraan/pokok permasalahan.

• Bersifat lebih khusus/konkret karena pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.

• Ciri-ciri topik:

– Bersifat umum dan belum terurai

– Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak

Judul

• Merupakan penjabaran/perincian dari topik

• Bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah

• Topik dapat menjadi judul karangan

• Syarat-syarat judul yang baik:

– Harus relevan/bertalian dengan tema

– Harus “provokatif”/menarik

– Harus singkat

Kerangka Karangan

• Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan

• Berfungsi untuk mengarahkan

• Dibentuk dengan menggunakan system tanda atau kode tertentu

• Macam kerangka karangan:

– Kerangka topik

– Kerangka kalimat

Kerangka Topik

• Terdiri atas kata, frasa, dan klausa

• Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap



Kerangka kalimat

• Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap

• Bersifat resmi

• Memerlukan tanda akhir titik

Pola Penyusunan Kerangka

Karangan

• Pola Alamiah : berdimensi ruang dan waktu

– Urutan ruang : pola penguraian yg menggambarkan keadaan suatu ruang

– Urutan waktu : berdasarkan urutan kejadian/kronologis

• Pola Logis

– Klimaks – antiklimaks

– Sebab – akibat

– Pemecahan masalah

– Umum – khusus

1. Pola Alamiah

Pertama disebut alamiah karena penyusunan unit-unit bab dan subbabnya memakai pendekatan alamiah yang esensial, yaitu ruang (tempat) dan waktu. Yang dimaksud dengan urutan ruang adalah pola penguraian yang menggambarkan keadaan suatu ruang : dari kiri ke kanan,dari atas ke bawah, dan seterusnya; sedangkan urutan waktu adalah penguraian berdasarkan urtan kejadian suatu peristiwa/rangkaian peristiwa secara kronologis.

a. Urutan Ruang

Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsika suatu tampat atau ruang,umpamanya kantor, gedung, stadion, lokasi/wilayah tertentu. Deskripsi suatu gedung dapat dimulai dari lantai dasar sampai kelantai tertinggi. Stadion/lapangan sepak bola dapat dideskripsikan dengan urutan timur-barat, utara-selatan. Berikut adalah contohnya:

Topik: Laporan Lokasi Banjir di Indonesia

I. Banjir di Pulau Jawa

A. Banjir di Jawa Barat

1. Daerah Ciamis

2. Daerah Garut

B. Banjir di Jawa Tengah

1. Daerah Semarang

2. Daerah Pekalongan

II. Banjir di….

b. Urutan Waktu

Urutan waktu yang dipakai untuk menarasikan (menceritakan) suatu peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa. Kerangka karangan tentang sejarah pastilah memakai urutan waktu. Agar tidak membosankan, urutan waktu dapat divariasikan dengan susunan terbaik, dari akhir peristiwa mundur ke awal peristiwa (flashback). Contoh:

Topik: Riwayat Hidup Rabindranath Tagore

1. Jati diri Rabindranath Tagore

2. Pendidikan Rabindranath Tagore

3. Karier Rabindranath Tagore

4. Akhir Hidup Rabindranath Tagor

Berdasarkan kerangka diatas dapat dibuatkan karangan singkat yang terdiri atas satu alinea; satu buku yang terdiri atas empat bab. Begitulah pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.

2. Pola Logis

Diatas telah disebutkan bahwa pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berfikir manusia. Cara berfikir ada beberapa macam dan pendekatannya berbeda-beda bergantung pada sudut pandangn dan tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis. Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimas, sebab-akibat, pemecahan masalah dan umum-khusus.

Contoh 1 (Urutan Klimaks)

Topik: Kejatuhan Soeharto

I. Praktik KKN Merajalela

II. Keresahan di Tengah Masyarakat

III. Kerusuhan Sosial Dimana-mana

IV. Tuntutan Reformasi Menggema

V. Kejatuhan Yang Tragis

Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)

Topik: Pemukiman Tanah Tinggi Terbakar

1. Kebakaran di Tanah Tinggi

2. Penyebab Kebakaran

3. Kerugian Yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah

4. Rencana Rehabilitas Fisik

Contoh 3 (Urutan Pemecahan Masalah)

Topik: Bahaya Ecstasy dan Upaya Mengatasinya

1. Apakah Ecstasy

2. Bahaya Ecstasy

Pengaruh Ecstasy Terhadap Syaraf Pemakainya

Pengaruh Ecstasy Terhadap Masyarakat

Gangguan Kesehatan Masyarakat

Gangguan Kriminalitas

3. Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy

4. Simpulan dan Saran

Contoh 4 (Urutan Umum-khusus)

Topik: Komunikasi Lisan

I. Komunikasi dan Bahasa

II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya

A. Kemampuan Kebahasaan

1. Olah Vokal

2. Volume dan Nada Suara

B. Kemampuan Akting

1. Mimik Muka

2. Gerakan Anggota Tubuh

III. Praktik Komunikasi Lisan…………

IV. ………….
READ MORE - (Resume) Bahasa Indonesia pert 10

(Resume) Bahasa Indonesia pert 9

Pengembangan Alinea

Berkaitan dengan :

►Posisi kalimat topik

►Fungsi alinea

►Sifat informasi yang akan disampaikan

(persuatif, argumentatif, naratif, deskriptif,

atau ekspositoris)

Pengembangan Alinea

Berikut ini diberikan contoh untuk setiap alinea.
a. Alinea/Paragraf Definisi
contoh :
Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan prilaku seseorang untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada took yang diyakininya sebagai took yang dapat dipercaya,baik tentang harga maupun tentang kualitas barag.Meskipun banyak took-toko baru yang bermunculan,ia tetap menjadi pelanggan yang setia pada took itu betapapun gencarnya usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan lain,keyakinannya tidak goyah terhadap took yang dilangganiya.
Ide pokok pada alinea atau paragraf ini merupakan suatu definisi yang terdapat pada bagian awal.Jadi, alinea ini merupakan alinea definisi dan juga alinea deduktif.

b. Alinea contoh
contoh :
Perubahan telah terjadi pada industri tradisional.Berbagai jenis peralatan produk baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin bubut mesin las kini telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda. Kapasitas mesin potong pada industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan kalilipat selama 1900-an. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam yang tetap keras meskipun dioprasikan dalam kecepatan sangat tinggi. Disamping itu, telah tercipta pula mesin-mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung proses tersebut.
Ide pokok pada paragraph diatas dikembangkan dngan menggunakan contoh.ide pokok terdapat pada bagia awal jadi alinea ini juga merupakan alinea deduktif.

c. Alinea perbandingan
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitive dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memeperolehnya.
Ide pokok pada alinea ini terdapat pada bagian awal. Ide diungkapkan secara perbandingan. Pada contoh diatas, ide yang dibandingkan dengan cara memperoleh barang-barang, alat, dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan antara masyarakat primitif dan masyarakat modern.

d. Alinea analogi
Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah.Bahsa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu,sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca,penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnyastuktur satuan kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragrafnda juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsure-unsur bahasa tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapatmemahami gagasabn ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangakat,orang yang akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya.kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.

Ide pokok pada paragraf atau alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif. Pengungkapan ide dijelaskan dengan membandingkan ide pokok (bahasa sebagai alat) secara analogi dengan menggunakan hal lain yang sama karakternya dengan bahasa sebagai alat dalam penulisan karangan ilmiah,yaitu kendaraan (mobil) sebagai alat untuk mencapai tempat tujuan dengan selamat.

e. Alinea Klimaks atau Induktif
Contoh :
Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber,yaitu yang bersumber dari pemilik bank,dari masyarakat penanam modal,dari masyarakat sebagai nasabah.Setiap pihak menyandang dana mempunyai kepentingan dalam ropda kegiatan aliran arus dana.Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikandalam kebijakan pelasanaan kegiatan tersebut.Masing-masing mengharapkan keuntungan sesuai dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim.Oleh sebab itu,majemen perbankan yang sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penghimpunan, penyaluran, serta pengendalian dana sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.

Ide pokok pada alinea di atas terdapat pada bagian akhir yang merupakan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan sebelumnya (klimaks). Pengungkapan ide dijelaskan dengan hubungan sebab akibat.

f. Alinea Anti Klimaks atau Deduktif
Contoh :
Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah keuangan.Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada masyarakat,sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya sangat terbatas.Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok.Oleh sebab itu,mereka tidak bisa memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.
Ide pokok pada alinea diatas terdapat pada bagian awal.Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif. Ide dikembangkan dengan hubungan sebab-akibat.Kalimat ketiga menyatakan adanya penyebab masalah ekonomi. Kalimat terakhir mengandung ide yang menyatakan akibat dari pernyataan pada kalimat ketiga.Hal ini dipertegas pula oleh adanya ungkapan penghubung oleh sebab itu sebagai penanda adanya hubungan kolerasi secara eksplisit.

g. Alinea Campuran
Contoh :
Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kesejahteraan ekonomi anggotanya.Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan utamanya.Modalnya dikumpulkan dari anggotanya.Kegiatan usahanya juga dilakukan oleh anggotanya.Keuntungan yang diperoleh badab usaha ini juga diperuntukan bagi anggotanya.Oleh sebab itu,bila usaha ini dilakuka dengan baik dan jujur,koperasi ini betul-betul dapat mensejahterakan keadaan ekonoi anggotanya.

Ide pokok alinea terdapat pada kalimat awal dan akhir. Jadi,alinea ini merupakan alinea campuran alinea deduktif dan induktif yang disingkat dengan sebutan alinea camouran. Ide pada kalimat akhir alinea ini merupakan penegasan bterhadap ide yang diungkapkan pada kalimat awal.Jadi,ide pokok pada alinea ini tetap satu. Kaitan ide antarkalimat yang membentuk alinea ii dinyatakan secara eksplisit, yaitu dengan menggunakan akhiran (-nya) yang mengacu pada koperasi sebagai suatu badanusaha.
h. Alinea Sebab Akibat
Lihat contoh (f) di atas.

i. Alinea Proses
Contoh :
Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa,akuntansi merupakan sumber informasi keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan.Sebagai suatu system informasi,petugas akuntansi (akuntan) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan.Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari.Hari ini perlu dilakukan sbagi pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.

j. Alinea Deskriptif
Suatu lembah dikelilingi tebing terjal yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan.beberapa ekor kera bermain sambil berlompatan di antara batang pohon.Di tengah lembah terdapat sebuah sungai yang airnya jernih dan sejuk.Sungai itu tidak terlalu dalam.beberapa orang remaja berjingkrak menyrbrangi sungai sambil bergurau.Di pinggir sungai juga banyak remaja berjalan-jalan dan ada juga yang sedang mengabadikan pemandangan alam yang indah itu dengan kameranya.Sebagian ada yang duduk di bawah naungan pohon yang rindang sambil bercengkrama.Udara di lembah itui sangat sejuk.Sungguh suatu pemandangan yang indah dengan suasana yang menyenangkan.

Ide pada alinea di atas dikembangkan secara deskriptif.Tidak ada salah satu kalimat yang mengandung ide pokok.Walaupun secara eksplisit tidak dinyatakan ide pokoknya pada alinea ini,pembaca alinea ini dapat mengetahui ide pokoknya adalah suatu lokasi pariwisata yang sangat indah yang sering dikunjungi oleh para remaja pada waktu hari libur.Jadi,ide pokok pada alinea deskriptif tetap ada,hanya tidak dinyatakan secara eksplisit.Ide pokok dapat diketahui pembaca dengan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan pada alinea ini.
READ MORE - (Resume) Bahasa Indonesia pert 9

Sabtu, 07 April 2012

(Resume) Bahasa Indonesia pert 6

KEVARIASIAN

Variasi Kalimat
- Variasi kalimat disebut juga Parafrasa.
- Penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan dan kebosanan.
- Dapat dilakukan dengan cara-cara:
1. Kalimat aktif <--> Kalimat pasif
2. Stilistika
3. Elips atau Pelesapan
4. Penggabungan
5. Permutasian
6. Sinonim
7. Ekuatif
8. Meletakkan kata modal
9. Menggunakan Frasa

* Kalimat aktif <--> Kalimat pasif
Pengubahan dengan cara:
- Obyek kalimat aktif menjadi subyek pada kalimat pasif dan subyek pada kalimat aktif menjadi pelengkap pada kalimat pasif. Predikat diisi oleh verba berawalan (me N-)
- Pelengkap pada kalimat pasif menjadi subyek pada kalimat aktif, dan subyek menjadi Obyek. Predikat diisi oleh verba berawalan (di-)
Contoh : Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum
S P O Pel
Atasannya diambilkan air minum oleh sekretaris itu S P O Pel

* Stilistika
- Stilistika yaitu Predikat dan Obyek pada kalimat aktif menjadi Subyek pada kalimat pasif.
Contoh :
Rudi membahas hasil penelitian tersebut pada seminar itu
S P O K
Pembahasan hasil penelitian itu disajikan Rudi pada seminar itu
S P O K

* Elips/Pelesapan
- Pelesapan dilakukan pada bagian tertentu dalam suatu kalimat atau bagian itu diganti dengan bentuk yang lebih pendek tanpa mengubah makna kalimat.
Contoh :
- Kamu uruslah lahan itu dengan baik!
- Uruslah lahan itu dengan baik
- Pengamatan terhadap teroris dilakukan selama dua bulan
- Kegiatan itu dilakukan selama dua bulan

* Penggabungan
- Ide yang berkaitan erat dapat dinyatakan dalam kalimat majemuk.
Contoh:
- Penyeleksian data dilakukan pada bulan pertama.
- Pengolahan data dilakukan pada bulan berikutnya.
- Penyeleksian dan pengolahan data dilakukan berturut-turut pada bulan pertama dan berikutnya.

* Permutasian
- Permutasian yaitu mengedepankan fungsi-fungsi sintaktis tertentu tanpa mengubah makna kalimat.
- Fungsi sintaktis adalah unsur-unsur dalam kalimat yang menempati fungsi SPOPelK.
Contoh kalimat tunggal pasif dengan empat faktorial :
- Penelitian tentang ikan dilaksanakan di daerah Pandeglang selama tiga bulan
S P K1 K2
- Susunan dasar kalimat ini adalah SPK1K2
- Permutasiannya SPK1K2 menjadi :
- S P K2 K1
- Penelitian tentang ikan dilaksanakan selama tiga bulan di daerah Pandeglang
- S K1 P K2
- Penelitian tentang ikan di daerah Pandeglang dilaksanakan selama tiga bulan
- S K2 P K1
- Penelitian tentang ikan selama tiga bulan dilaksanakan di daerah Pandeglang

* Sinonim
- Sinonim yaitu mengganti kata atau istilah tertentu dengan kata atau istilah lain yang mempunyai makna sama.
Contoh: - Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan faedahnya oleh masyarakat.
- Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

* Ekuatif
- Variasi Ekuatif dilakukan dengan cara mengubah status Predikat dan Obyek menjadi Subyek dengan menambah kata adalah.
Contoh :
- Kondisi perekonomian sekarang menyebabkan banyak karyawan yang di-PHK.
- Penyebab banyaknya karyawan yang di-PHK adalah kondisi perekonomian sekarang

* Meletakkan kata modal
- Kata modal untuk menyatakan kepastian: pasti, pernah, tentu, dst
Contoh:
- Pernah ia mengatakan pada saya tentang hal itu.
- Pasti Adi mau menolong Ibu tua itu.
- Kata modal untuk menyatakan keragu-raguan: barangkali, kira-kira, tampaknya, rasanya, mungkin,dst
Contoh:
- Sebenarnya Adi bukan anak yang bodoh.
- Tampaknya hujan akan segera turun.

* Menggunakan Frasa
- Menurut para ahli bedah, sulit untuk menentukan diagnosa jika keluhan hanya berupa sakit perut.
- Anak-anak yang kurang mendapat perhatian cenderung melakukan perbuatan yang tidak diinginkan.
READ MORE - (Resume) Bahasa Indonesia pert 6

(Resume) Bahasa Indonesia pert 4&5

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.

Ciri-ciri kalimat efektif :
(1) kesepadanan/kepadanan struktur (kesatuan/koherensi),
(2) keparalelan/kesejajaran bentuk,
(3) ketegasan/penekanan kata,
(4) kehematan kata,
(5) kepaduan gagasan,
(6) kelogisan bahasa,
(7) Kevariasian

1. Kesepadanan Struktur Bahasa
• Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
• Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
• Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
• Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.

Beberapa Ciri Kesepadanan :
• Mempunyai struktur jelas.
• Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
• Tidak terdapat subjek ganda.
• Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
contoh : Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.

2. Kepararelan atau Kesejajaran Bentuk
• Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
• Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
• Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
contoh :
- Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
- Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar

3. Ketegasan atau Penekanan Kata
• Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
• Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat :
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas

4. Kehematan Kata
- Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.--> kata menjadi padat berisi.
- Dapat dilakukan dengan cara :
- Menghilangkan pengulangan subyek
- Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
- Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
- Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
Contoh ;
- Karena ia tak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
- Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang.
Mestinya…
- Karena tak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa Presiden datang.

5. Kesatuan Gagasan
- Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh:
- Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.

6. Kelogisan
- Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
- Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
- Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
- Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.
READ MORE - (Resume) Bahasa Indonesia pert 4&5

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan